Sabtu, 29 Mei 2010

Mencicipi bulgogi yang asli

Dalam suatu perjalanan ke Seoul, saya berkesempatan mencicipi salah satu makanan khas Korea yaitu bulgogi. Kesan pertama saya mencicipi bulgogi di tanah Korea adalah rasanya yang jelas berbeda dengan bulgogi yang biasa disajikan di resto jakarta. Ntah karena saya yang agak sentimental terbawa suasana, atau memang benar-benar berbeda, tapi rasa bulgogi di Seoul menurut saya sangat luar biasa. Beyond expectation. The best bulgogi i’ve ever tasted.

Cara penyajian dan proses memasaknya saja sudah berbeda. Di sana, tempat memanggang daging seperti piring (plat metal) dengan’parit’ di sekelilingnya. Parit tersebut dituangi air kaldu daging sapi. Kemudian, daging sapi mentah, yang telah diberi bumbu dan dicampur dengan banyak daun bawang, ditaruh di bagian tengah dari plat masak. Setelah matang, daging ditaruh dalam selembar daun selada, diberi bumbu, dan irisan bawang putih mentah (jika suka). Atau pilihan lain, daging yang telah masak dapat langsung dimakan dengan nasi hangat. Sangat lezat, dengan rasa manis yang pas.


Yang menarik , dan berbeda dengan restoran Korea yang pernah saya coba di Jakarta, adalah tambahan sup yang didapat dari air kaldu yang dituang di ‘parit’ plat masak itu. Saat memasak daging, air kaldu bercampur dengan bumbu yang mengalir keluar dari daging yang dipanggang. Jadilah sup yang rasanya luar biasa enak. Gurih dan manis.

Belum cukup sampai di situ, telur mentah dimasukkan ke dalam air kaldu, menjadi satu lagi sajian yang nikmat. Tiga jenis makanan dalam satu proses masak memasak.
Mencicipi bulgogi di negara asalnya adalah suatu pengalaman yang tidak akan terlupakan. Unforgettable !



Tidak ada komentar: